Mas, sudah beberapa hari ini aku merindukanmu
Entah kenapa, aku masih saja merindukanmu
Aku masih mencarimu dalam kerumunan
Aku masih mencarimu di ribuan banyak orang yang berlalu lalang
Tetap saja, kamu tak ada
Mas, bagaimana rasanya meninggalkanku?
Adakah mendung di harimu?
Adakah hujan disudut matamu?
Adakah rindu dihatimu?
Kau tau tidak?
Sampai detik aku menulis ini pun
Aku masih merindukanmu
Merindukan kita yang baik-baik saja
Ah, kau tak perlu tau
Tak penting bagimu, sungguh
Mas, bagaimana rasanya meninggalkanku?
Adakah penyesalan dalam hatimu?
Adakah rasa ingin kembali?
Tentu tidak ya, hanya aku saja
Mas, semenjak kau pergi
Ada pertanyaan pertanyaan yang muncul
Pertanyaan yang sama, berulang kali
Bagaimana rasanya meninggalkanku?
Bagaimana rasanya hidup tanpa ada lagi aku?
Bagaimana rasanya bersama perempuan baru yang membuatmu meninggalkanku?
Apakah kau bahagia?
Bahagia denganku atau dengan nya?
Pertanyaan bodoh macam apa ini?
Tak perlu kau jawab
Aku menulis ini tidak meminta dikasihani
Aku menulis ini tak bermaksud apa-apa
Aku menulis ini karena aku ingin
Jika kau membaca tulisan ini
Terserah, terserah apa maumu
Kau mau tertawa terbahak seperti apapun aku takan peduli lagi
Aku tak mau tau lagi
Sungguh, aku hanya merindukanmu saja.
Tak lebih