Sabtu, 10 Juni 2017

Kamu Tidak Selayaknya Mempermainkan Hatiku

Mungkin tidak akan membenci. Hanya saja terlalu lelah akan membuat seseorang menjaga hatinya lagim seperti yang aku lakukan. Aku berhenti mengejarmu. Aku lelah dengan sesuatu yang tidak pasti. Kubiarkan kamu benar-benar menjauh dari hati. Kejarlah dia yang kamu pikir lebih baik dari aku. Kejarlah dia yang membuatmu meninggalkan aku. Bagimu, aku hanya orang yang terlalu mencintaimu. Orang yang kamu pikir tidak pernah lelah memperjuangkanmu. Orang yang kamu pikir akan selalu ada untuk mendengar keluh kesahmu. Saat dia yang kamu kejar tak menjawab apa saja yang kamu katakan. Kamu pikir aku bisa menjadi pelampiasan atas kekesalanmu pada sikapnya yang tak mengacuhkanmu.

Satu kesalahan orang yang sedang dikejar, ka menganggap akan selalu dikejar dan dicintai oleh orang yang mengejarnya. Ia lupa satu hal penting, bahwa perasaan seringkali berubah. Aku telah memilih mengubah perasaanku. Sungguh tidak ingin lagi menjadi tempat melepas penatmu. Aky punya hati dan aku juga ingin dihargai. Aku ingin merasakan cinta terbalas, bukab menjadu orang yang menjdi tempat melepaskan segala susahmu. Kejar saja dia yang terus berlali darimu, aku juga akan mengejar impianku dan menjauh darimu.

Kalau yang kamu pilih untuk meninggalkanku ternyata tidak sehebat yang dulu kamu bayangkan, terima saja, mungkin itu hadiah dari segala. Kamu harus sadar satu hal, terkadang orang yang kamu inginkan adalag orang yang akan membuatmu menyesal. Kamu harus memujanya dan sengaja menyakitiku. Aku juga bisa lelah. Itulah sebabnya aku berhenti dan memilih jalan yang berbeda. Aku ingin menikmati perasaan yang terbalaskan cinta.

Pada akhirnya, pengabaianmu adalah alasan terbaik melepaskan cinta dan perasaan ingin memilikimu. Segila dan sedalam apapun aku pernah tenggelam dulu. Ada saatnya aku sanggup mengatakan kepadamu "BUKAN HATI SAYA YANG SELAYAKNYA KAMU PERMAINKAN". Saat itu cinta tak lagi buta. Dan, satu hal yang tak boleh kamu lupakan; Luka akan selalu menuju orang yang betah membuat luka. Hingga hari itu tiba, terimalah segala kesakitanmu. Tidak ada lagi bahuku. Tidak ada lagi pelampiasanmu. Nikmatilah segala luka sebagai hadiah terbaik atas apa yang dulu kamu lakukan dengan sesukamu.

Boy Candra
"Senja, Hujan, dan Cerita Yang Telah Usai"