Minggu, 29 November 2020

Tentang Hujan Yang Menahanmu Pergi

Aku menyukai hujan, terlebih ketika hujan yang menahanmu pergi malam itu. Membuatku berlama-lama denganmu, dan aku bahagia. Berkali-kali aku berterimakasih pada hujan malam itu, karenanya aku bisa sedikit lebih lama memandang teduh wajahmu.

Tuhan, aku boleh memeluknya kan? Boleh ya, sekali saja?

Tentang kamu yang basah kuyup karena hujan, tentang cafe dan jajanan kaki lima yang didatangi, tentang lampu merah dan setiap sudut jalan yang dilewati, tentang tawa dan bahagia, dan tentang kamu, semuanya masih tersimpan dalam kepala, dan itu sungguh menyiksa.

Sebenarnya, aku masih menyukai hujan. Namun, aku tak menyukai kenangan yang selalu terlintas di kepala ketika hujan menyapa. Aku ingin membuangnya, segala hal tentang kamu bahkan kenangan di dalamnya.

ayuiyuky—

Rabu, 25 November 2020

Hanya Perlu Merelakan

Aku pernah mencintai seseorang, dengan sungguh dan benar-benar utuh. Sampai suatu hari, aku dibuatnya runtuh. Hancur dan berantakan, bahkan aku tak berselera melakukan apapun selain menangis semalam suntuk.

Kesetianku dilukainya tanpa setengah-setengah. Ia pergi begitu saja, tanpa berpamitan, tanpa memberi kabar, bahkan tak ada penjelasan. Ketika akhirnya aku menemukan, ia bersama seseorang lain. Tertawa bahagia, seakan lupa tentang seseorang lain yang ia tinggalkan dengan tega. Kepada seseorang lain, ia jatuh cinta.

Aku tak mengutuk apapun, bahkan tak membencinya. Bahagianya bukan denganku, tak mungkin terus memaksanya tetap bersamaku. Aku bukan seseorang yang egois. Ia menginginkan lepas, aku hanya perlu merelakan.

ayuiyuky—