Aku menyukai hujan, terlebih ketika hujan yang menahanmu pergi malam itu. Membuatku berlama-lama denganmu, dan aku bahagia. Berkali-kali aku berterimakasih pada hujan malam itu, karenanya aku bisa sedikit lebih lama memandang teduh wajahmu.
Tuhan, aku boleh memeluknya kan? Boleh ya, sekali saja?
Tentang kamu yang basah kuyup karena hujan, tentang cafe dan jajanan kaki lima yang didatangi, tentang lampu merah dan setiap sudut jalan yang dilewati, tentang tawa dan bahagia, dan tentang kamu, semuanya masih tersimpan dalam kepala, dan itu sungguh menyiksa.
Sebenarnya, aku masih menyukai hujan. Namun, aku tak menyukai kenangan yang selalu terlintas di kepala ketika hujan menyapa. Aku ingin membuangnya, segala hal tentang kamu bahkan kenangan di dalamnya.
ayuiyuky—