Hai Januari, kita bertemu lagi. Mungkin sudah kesekian kalinya kita bertemu, dan aku masih saja sendiri. Iya, setelah perginya, aku tak lagi percaya diri, bahkan untuk membuka hati.
Januari, masih ingat denganku? perempuan yang masih saja merindukannya, yang masih saja mencari kabar tentangnya, yang masih saja menunggunya, bahkan masih saja merapal doa untuk terus bersamanya.
Aku tak tahu, mengapa rasaku tak pernah berlalu, mengapa selalu ia yang menjadi tujuan akhirku, atau mengapa dulu ia kuperjuangkan begitu hebat. Karena yang kutahu, ia memelukku erat, meski pada bagian akhir membuatku sekarat.
Terkadang, aku memikirkannya. Apakah ia baik-baik saja? Apakah ia tidur dengan teratur? Apakah ia tak pernah melewatkan sarapan? Apakah ia memikirkanku? Sungguh, pertanyaan itu selalu riuh dalam kepala, menetap disana.
Januari, aku ingin melupakannya. Adakah cara paling ampuh agar benar-benar lupa? Karena segala yang kulakukan adalah sia-sia, ia terus muncul dalam ingatan. Aku tersiksa.
Januari, terimakasih karena bersedia menemani, meski yang kau temui lagi-lagi perempuan yang menyedihkan, yang masih tak bisa melupakan, tapi kuharap di pertemuan nanti, kita akan bertemu dengan bahagia, semoga saja.
Doakan aku ya, Januari.
Doakan aku baik-baik saja.
Januari 2021
ayuiyuky—