Jumat, 20 Oktober 2017

Kepada (Aku) Yang Berkali-kali Jatuh

Pastikan tidak ada alasan untuk menyerah. Yang jatuh berkali-kali, akan lebih tangguh saat berlari. Yang rapuh suatu hari, akan tangguh dimasa nanti. Cukup sedih sekedarnya.

Kamu (aku) yang berkali-kali jatuh, tumbuhlah lebih utuh. Berjalanlah lebih jauh. Temui kisah-kisah yang baru. Pahamilah dengan baik, kamu (aku) tidak akan dilahirkan tanpa harapan. Setiap kelahiran adalah harapan; doa bagi semesta. Gapailah apa yang kamu impikan dengan semestinya. Hidup tanpa semangat hanya akan menyisakan kenangan buruk yang tersemat. Jika suatu waktu kamu (aku) kalah, pastikan itu hanya awal untuk tidak menyerah.

Patah hati, diremehkan, dianggap kecil, tidak berguna, bahkan dianggap tidak ada, bukanlah masalah besar untuk seorang yang mempunyai impian besar. Fokuslah pada usaha-usaha yang membuatmu semakin tumbuh besar. Taklukan satu per satu hambatan. Jalan tidak selalu mulus, tetapi niat yang tulus adalah amunisi bagi diri; sesuatu yang akan mengantarkannya mencapai cita-cita yang lebih tinggi.

Kepada kamu (aku) yang sering dianggap lemah, jangan sedih dan berkecil hati. Jawab saja nanti saat semua sudah terbukti. Tak ada guna keras suara kepada yang suka mencela, cukup tegaskan saja dengan sikap. Nanti, saat kamu sampai dipuncak tertinggi, mereka yang akan malu sendiri. Percayalah, hal baik selalu dimulai dengan usaha yang baik. Dan hal buruk selalu menghasilkan sesuatu yang buruk.

Boy Candra
Jatuh dan Cinta


Jumat, 13 Oktober 2017

Satu Dari Banyak

Pernahkah kau merasa bahwa kau tak hanya satu-satunya? Pernahkah kau benci pada diri sendiri karena menganggap bahwa bagimu, dia adalah satu-satunya? Pernahkah kau mencoba berubah, untuk perubahan yang tak kunjung ada di dalam benaknya?

Kalau aku; pernah.

Aku tak menyangka, apa yang sudah aku usahakan untuk mengubah hal itu, ternyata kau juga melakukannya. Ternyata selama ini aku bukanlah satu-satunya. Aku adalah satu dari sekian banyak tempat singgah yang kau coba pertahankan. Pengisi waktu, ketika cintamu pergi dan kau kesepian seorang diri.

Entah ketika saat kau sedang bosan. Entah ketika kau rindu untuk digemborkan. Namun yang jelas, aku adalah satu dari orang yang kau cari untuk membunuh rasa bosan.

Kata yang pernah kau ucapkan padaku malam itu, ternyata kau mengucapkan nya juga ditempat lain. Rasa rindu yang kau utarakan kepadaku pagi itu, ternyata kau utarakan juga pada sosok yang lain. Tempat pertama yang kau datangi bersamaku itu, ternyata kau mengaku bahwa kau tahu tempat itu bukan dari aku- kepada orang lain.

Aku tak ingin terlalu menyalahkanmu. Mungkin ini adalah akibat dari aku yang tidak terlalu memperhatikan mu. Atau mungkin, ini adalah akibat dari kamu yang terlalu ingin diperhatikan?

Tapi, jika aku adalah salah satu dari banyaknya tempat singgahmu, mungkin jika kehilangan aku, kau tak akan pernah tahu.

--
Brian Khrisna
Merayakan Kehilangan