Senin, 05 Maret 2018

Kepada Tuan...

Tuan, bagaimana cara melanjutkan hidup setelah menghancurkan hidup seseorang? Adakah penyesalan sedikit saja? Adakah rasa ingin meminta maaf?

Tuan, bagaimana cara tertawa terbahak setelah membuat seseorang menangis semalaman? Tidakkah terpikir bahwa yang kau buat menangis hingga matanya sembab itu pernah kau buat tertawa juga.

Tuan, bagaimana cara bersikap biasa saja setelah menggoreskan banyak luka di hidup seseorang? Masih bisa bahagiakah setelah itu? Setelah banyak luka yang kau berikan?

Tuan, bagaimana cara menjalani segalanya dengan damai setelah membuang apa yang dulu dengan keras kau pertahankan? Mengapa mudah sekali membuang seseorang yang membersamaimu?

Tuan, bagaimana cara membuang memori tanpa harus menyiksa diri? Haruskah dengan mencari pengganti secepat yang kau lakukan? Lalu, apa kabar dengan aku yang memang sulit untuk memulai kembali?

Tuan, bagaimana cara termudah untuk pergi tanpa sepatah kata? Menjauh perlahan kah? Membuatnya membenci kah? Atau meninggalkan tanpa ucapan perpisahan? Bagiku, salah satu atau ketiganya sama. Sama-sama membuat perih tak berujung.

Lalu, bagaimana denganku? Dengan segala waktu yang terbuang begitu saja? Bagaimana dengan luka yang tersisa? Kau lucu sekali, tak pandai membuat luka mengering. Namun, pandai sekali membuat luka baru. Bahagialah.  Bahagiaku bukan denganmu, pun sebaliknya.


Serang, 5 Maret 2018
Yuki


0 komentar:

Posting Komentar