Mas, jika nanti kamu temui aku sedang kelelahan mengejarmu. Tolong berbaliklah, hampiri aku agar aku tak tersesat dan kehilangan arah.
Mas, jika nanti aku tak bisa lagi mencarimu, mungkin itulah giliranmu untuk menurunkan egomu dan mencari aku. Sebab aku takut, jika ternyata aku mulai kebal tak dicari lagi oleh kamu.
Mas, jika nanti aku sudah tak sanggup memahamimu lagi, berarti saat itulah waktumu untuk mulai memahami aku. Tenangkan aku, yakinkan aku, bahwa kamu (benar-benar) mencintaiku. Perihal hobbymu yang gemar berpetualang, dan sibukmu yang tak ada habisnya, yakinkanlah jika itu bukanlah untuk meninggalkan aku. Yakinkan aku saja, sebagaimana dulu titik terendah hubungan kita, akulah yang selalu meyakinkanmu.
Mas, saat nanti aku mulai lupa pada peluk dan senyummu. Tolong ingatkanlah aku. Ingatkan aku, disaat hari pertama kita bertemu. Ingatkan aku, saat kamu mengejar cintaku. Ingatkan aku pada kenangan yang tercipta disetiap sudut tempat itu, dan ingatkan aku tentang bagaimana sakitnya aku mempertahankamu. Agar aku tak melupakannya.
Aku menulis ini, agar nantinya kamu tahu sekalipun kamu terlalu sibuk dengan duniamu sendiri, kamu pernah dan ada dalam tulisanku; selalu.
Senin, 29 Agustus 2016
Posted by Unknown
with No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar