Semuanya kini sudah berakhir. Jauh hari telah ku putuskan untuk mengakhiri semua dengannya. Sejak saat ku tahu ternyata aku bukan satu-satunya, nyatanya aku menjadi salah satunya. Iya, memang berat saat harus melepas semua yang ku genggam erat, sulit saat harus meninggalkan semua kenangan manis yang telah terukir, aku kesulitan menjalani fase itu. Aku harus menguatkan hati untuk terlihat seperti biasa. Menurutmu, berpura-pura bahagia saat keadaan paling buruk itu mudah? Menurutmu, tersenyum palsu disaat suasana (sangat) berantakan hal yang mudah untuk dilakukan?
Awalnya semua manis, memang (bagiku) lelaki selalu memberikan perlakuan dan perhatian manis saat berjuang mendapatkan saja. Selebihnya biasa saja. Sama seperti dia yang berperilaku manis saat awal dan ketika bersamaku saja, diluar sana saat tak bersamaku; saat aku dan dia terhalang jarak. Aku tak tahu apa yang dia lakukan dibelakangku, aku tak tahu dia sedang apa dan bersama siapa. Tapi satu hal, dia selalu memberiku kabar yang baik-baik saja. Saat berasamaku, seolah hanya aku ratu dihidupnya; memanggilku sayang, menatap mata lalu tertawa; sesederhana itu. Tapi yang tak aku tahu mungkin saja panggilan sayang nya bukan untukku saja, mungkin saja tatapan yang membuatku salah tingkah bukan padaku saja. Ya, aku baru menyadarinya sekarang.
Lalu sekarang, menurutmu yang paling tersakiti siapa? Dia? Lelaki yang dengan gampangnya menghempas perempuan yang sudah menemaninya bertahun-tahun? Lelaki yang dengan mudahnya tergoda oleh perempuan baru lalu meninggalkan perempuan yang sedang bersamanya? Lelaki yang dengan pengecutnya meninggalkan tanpa permisi, tanpa berkata, tanpa kata maaf? Iya? Sebentar, kamu tau rasanya dipaksa berhenti? Kamu tau rasanya ditinggalkan berlari saat aku sedang menemaninya berjalan? Menurutmu sakitnya seperti apa? Menurutmu lukanya separah apa? Menurutmu hatinya sehancur apa? Menurutmu bagaimana?
Ah, harusnya (dulu) aku bersikap biasa saja. Harusnya (dulu) aku tak memupuk hati terlalu dalam. Kalau sudah begini, aku yang repot sendiri. Hm, lucu sekali, dia yang memohon untuk tetap membersamai namun dia juga yang pergi. Banci!
0 komentar:
Posting Komentar