Kamis, 13 Juli 2017

Pada Hari Itu Aku Merasa Tujuan Kita Tak Lagi Sama

Pada hari itu aku seolah orang yang tidak mencintaimu. Aku menjadi orang yang dengan tega melepaskanmu. Aku tidak memilih menahanmu. Tidak menggenggam lengan dan memeluk tubuhmu. Membiarkanmu pergi begitu saja. Tidak melakukan apa-apa agar kamu tetap disini bersamaku. Semuanya seperti angin yang berembus semakin jauh. Serasa air yang mengalir semakin jatuh ke lembah-lembah yang lebih rendah. Aku bahkan tidak paham mengapa aku bisa begitu. Tidak mengerti, rasanya lega sekaligus takut tak terkira. Aku kebingungan dengan diriku sendiri.

Kamu harus pahami satu hal penting yang kurahasiakan. Tidak menahanmu pergi bukan berarti tidak lagi cinta . Hanya saja, terkadang lebih baik melepaskan daripada memaksakan terus bersama. Kita saat itu berada pada titik sama-sama jenuh kita merasakan hubungan yang hampa. Aku tidak bisa lagi merasakan manisnya cinta. Meski ku akui di dalam hatiku masih saja ada rasa. Namun, tidak sehebat pertama kali kita sepakat saling menjaga. Itulah barangkali yang membuat aku membiarkanmu peegi, yang membuat aku menjadi seolah tak punya hati pada hari itu.

Sekarang, semua hanya menjadi sesuatu yang sering datang kembali ke kepalaku. Terutama saat datang ke tempat dimana kamu dan aku pernah bersama dulu. Meski rasanya berbeda. Aku tidak menemukan kita lagi diaini. Selain kenangan yang kadang datang sebagai luka di hati, yang membawa senja dan gerimis yang pernah membasahi. Kini, semuanya terasa sangat berbeda. Walau sepenuh hati aku mencoba menikmatinya. Namun, rasanya tidak pernah terasa begitu indah.

Memang tak ada yang pasti. Bahkan, saat dua orang yang awalnya sepakat untuk saling mempertahankan pun bisa saja saling melepaskan. Seperti aku yang dulu mengatakan tidak akan berhenti mencintaimu. Nyatanya tidak melakukan apa-apa saat kamu memilih pergi hari itu. Karena terlepas dari rasa jenuh yang tidak kita urai. Ada perasaan lain yang membuat aku akhirnya melepaskanmu begitu saja. Dalam sekian lama kita bersama, aku merasa kita tak pernah bemar-benar bersama. Kita terjebak dalam cara yang berbeda. Sedikit demi sedikit itulah yang membuat kita saling jenuh. Dan, tak pernah membuatnya berubah menjadi perasaan jatuh cinta lagi. Kebersamaan nyatanya tak pernah benar-benar membuat kita sama perihal tujuan.

Boy Candra
"Senja, Hujan, dan Cerita Yang Telah Usai"


0 komentar:

Posting Komentar